Berita Terkini

Bersama Rektor UNIM Mendorong Partisipasi Berkualitas

Mojokerto, kab-mojokerto.kpu.go.id- Dalam rangka menjalin kerjasama dalam mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat dan pendidikan pemilih. KPU Kabupaten Mojokerto diwakili oleh Divisi Sosdiklih dan Parmas Jainul Arifin dan Divisi Hukum Anis Andayani berserta staf melaksanakan Koordinasi/Audiensi ke kantor Universitas Islam Majapahit (UNIM) Mojokerto pada pukul 10.00 WIB sampai selesai, Jum'at (27/5).

Koordinasi/Audiensi dihadiri oleh Rektor UNIM, Dr. H. Rachman Sidharta Arisandi, S.IP., M.Si., didampingi oleh Wakil Rektor 1 Ainul Yaqin, S.Ag., M.PdI., beserta Pipit Sari Puspitorini, S.T., M.T.

Jainul Arifin menjelaskan maksud dari Koordinasi/Audiensi dalam rangka membangun kerjasama Bakohumas KPU Mojokerto dengan stakeholder di Mojokerto untuk pembuatan grup Whatsapp bertujuan agar penyampaian informasi pemilu dapat tersebar dengan cepat dan tepat. Beliau juga menyampaikan bahwa tugas KPU melaksanakan sosialisasi dan pendidikan pemilih sebagai usaha meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan jumlah pemilih, dengan menekankan pentingnya membarantas money politic yang sudah menjadi budaya di Indonesia.

Anis Andayani menekankan bahwa KPU Mojokerto telah siap melaksanakan tugas dan wewenang dalam mensukseskan Pemilu 2024 termasuk dalam memberantas money politik namun juga kembali mengingatkan bahwa "KPU melaksanakan pendidikan pemilu, sedangkan Parpol melaksanakan pendidikan politik" tutur Anis.

Menanggapi hal diatas Rektor UNIM, Rachman menyambut dengan sangat baik dan akan bekerjasama dalam meningkatkan pemilih yang berkualitas. Turut dibahas mengenai kerjasama kedepannya yang dapat dilakukan oleh UNIM dalam meningkatkan kesadaran demokrasi masyarakat dengan mengadakan sosialisasi kepada semua kalangan. "Mengingat peran KPU menyangkut semua pihak, dimana pemilih dapat menentukan pemimpin di Indonesia yang baik" tutur beliau.

Turut dibahas pada acara kali ini adalah pentingnya penggunaan media dalam mensukseskan Pemilu dan mengubah pola pikir masyarakat agar menjadi lebih aktif dalam berdemokrasi dan tidak mudah terpengaruh dengan isu hoax yang bertebaran di era digital ini. (JA)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 773 kali